Kamu Orang ke:

'bout:

Foto saya
Devilz8Dekilz or d'8 adalah sekumpulan anak yang berbeda watak dan sifat tapi bersatu menjadi sebuah persahabatan.. yang terdiri dari Echa, Cteph, April, Sinthia, Hay, Imby, Anggi dan Mia..

Arsip

Kamis, 14 Oktober 2010

I’m Wrong?!

Aku duduk termangu ditengah hiruk pikuknya Jakarta, melamun tanpa tahu apa yang aku lamunkan. Merenungi tanpa tahu hal apa yang patut aku renungi. Aku hanya merasa bosan dengan kehidupanku sekarang, jenuh dengan rutinitasku sehari-hari. Pagi kekantor malam kuliah, pagi kekantor malam kuliah.
“hh” desahku dibalkon kosan
Tak henti-hentinya aku menghela nafas panjang.Aku lelah, bukan hanya lelah jasmani tapi juga lelah perasaan. Tapi apa yang harus aku lakukan?! Aku mempunyai tanggungjawab yang besar untuk membuat ayah ibuku bangga dikampung. Ya, aku seorang perantau yang berhasil menetap dikejamnya ibukota. Aku adalah buah cinta ayah ibuku yang hanya berprofesi sebagai petani. Walaupun aku bukan tulang punggung keluarga tapi ada keharusan dari seorang anak yang wajib memberikan uang setiap bulan kepada orang tuanya yang terus aku terapkan didalam hatiku. Karna mereka jugalah yang membuatku tetap bertahan dari semua masalah yang aku alami.
            “neng bengong aja sih!!” kata teman satu kamarku, Vandha namanya
            “gak ngerugiin negara kan?!” Kataku singkat sambil terus melihat kosong kedepan
            “idih si eneng lagi sensi. Lagi dapet yah??” ledek vandha
            “iye w lagi dapet. Lagi dapet musibah kedatengan dedemit perempuan. Dan sekarang lagi
  disamping w” kataku senyum
Aku melirik kearah vandha. Vandha hanya melihat kearahku sambil menggembungkan pipinya yang memang sudah tembem, jadi terlihat semakin tembem tapi juga menggemaskan dan lucu. Hal itulah yang akan dilakukannya jika marah atau kesal. Hal itu juga yang aku suka dari vandha, gadis kaya yang ingin mandiri dan dewasa sehingga memutuskan kost. Berbeda sekali dengan aku, aku harus bekerja dahulu untuk membiayai kuliahku, sedangkan vandha tanpa harus capek uang mengalir saja ke rekeningnya. Terkadang aku merasa iri dengan kehidupan vandha, kehidupan sebagai putri tunggal dari sebuah keluarga konglomerat.
            “sebel deh w ma lw, diledekin mulu. W ngomong baik-baik juga” kata vandha kesal
            “maaf deh, abisnya w lagi ngelamunin nikah ma Robert Pattinson diganggu” kataku senyum
            “daya khayal lw tinggi banget sih ra, gak da perbandingan yang pas buat lw nikah ma Robert
              Pattinson. Klw lw nikah ama …” kata vandah terhenti
            “ama siapa ra?! Lw pacaran aja belom pernah” kata vandha
Aku kembali terdiam, hal itu juga yang membuat aku lelah. Karna rutinitasku yang tak pernah senggang, tak ada waktu juga aku mencari pasangan hidup. Walaupun usiaku masih 20 tahun, tapi yang aku permasalahkan selama 20 tahun usiaku tak pernah sekalipun aku mempunyai pacar. Inilah yang membuat aku frustasi .
            “Jiah si neng rara bengong lagi, apa lagi si neng yang dipikirin?” Tanya vandha
            “mikirin omongan lw jelek, pake ngingetin w gak pernah pacaran” kataku
            “kepikiran ceritanya?!” ledek vandha
            “ya kepikiranlah w kan mw nikah, gak kayak lw yang mau jadi perawan tua” balasku
Belum sempat vandha mengeluarkan tindakan menggembungkan pipinya, aku pergi meninggalkannya sendiri dibalkon.Dikamar kosan aku bersiap untuk mandi walaupun ini hari sabtu tak ada kata libur untuk kuliah malamku, terkecuali untuk hari minggu tentunya.
^_^
Tepat pukul 18.00 wib aku sampai di salah satu kampus ternama di Jakarta, aku melirik jam tangan dan langsung aku menuju warung pinggir jalan yang menyediakan nasi goreng. Sambil menunggu bapak penjual nasi goreng datang, aku duduk dibangku yang disediakan. Aku melihat sekeliling dan menyadari betapa indahnya Jakarta dimalam hari, betapa kayanya Jakarta dengan jajanan malamnya, betapa padatnya Jakarta dengan penduduknya, betapa sempit Jakarta dengan bangunan-bangunan yang memenuhinya.
            “hh”  Tanpa kuduga, aku menghela nafas.
Aku berfikir pantas Jakarta menjadi ibukota Indonesia, Jakarta adalah pusat dari semua. Pusat semua orang mencari nafkah, pusat aktifitas pemerintahan, pusat perbelanjaan modern, pusat perusahaan-perusahaan berkembang, dan pusat pertemuan semua orang tapi juga pusat kejahatan. Jakarta sungguh menggiurkan bila mendengar omongan orang yang berhasil tinggal disana. Tapi apa untukku?! aku terlalu bosan tinggal dijakarta.
            “mbak ini nasi gorengnya” kata bapak separuh baya
            “oh iya, terimakasih ya pak” kata ku senyum
Aku sungguh lebih tertarik dengan nasi goreng ini dari pada Jakarta, lebih menggiurkan nasi goreng dengan daging dan telur ini dari pada Jakarta yang sesak. Aku makan dengan lahapnya, tanpa menyadari aku belum menuang air ke dalam gelasku. Begitu aku ingin mengambil air, teko almunium itu diambil seorang ibu yang juga ingin memuang air ke dalam gelasnya. Aku mencoba bersabar, aku tahan rasa hausku. Akhirnya teko itu diberikan kepadaku. Terlalu terburu-burunya aku minum hingga tersedak dan batuk tidak berhenti-henti, airpun mengucur deras dari hidungku tetap batukku tak bisa terbendung. Semua mata mulai melihat kearahku, mencoba menolongku, mencoba menghentikan batukku tapi sia-sia batukku tetap tak bisa berhenti. Dari lima orang yang menolongku, ada 1 orang yang mengusik pikiranku. Auranya sungguh berbeda dari semuanya.
            “sudah enggak apa-apa mbak?!” Tanya seorang ibu yang menolongku
            “engga uhuk makasih ya bu uhuk uhuk” kataku sambil tersenyum
            “iya sama-sama, saya tinggal ya mbak” katanya
Aku mengangguk, akhirnya semuanya kembali semula. Aku kembali sendiri ditemani nasi goreng yang sekarang sudah tidak menggiurkan dimataku. Aku duduk sambil terus menutupi mulutku dengan tangan, aku tak mau dicap orang yang tidak tahu sopan santun karna batuk tidak ditutup. Sungguh kesal aku, batuknya tidak mau lenyap. Gatal sekali tenggorokanku. Tiba-tiba aku melihat teh hangat didepan mataku. Ada seseorang juga yang duduk disampingku, mataku melirik kearahnya dan ternyata orang itu yang ikut membantuku tadi. Orang yang membuat aku terusik, orang yang auranya berbeda dari semua orang yang disana.
            “minum tuh teh, bisa ngangetin perut lw” katanya dingin sambil melihat kearahku
            “uhuk bukan perut w yang perlu diangetin, uhuk uhuk tapi tenggorokan uhuk w yang harus
              diobatin” kataku sambil diselingi batuk
            “bisa juga kali” katanya ketus
Aku melirik kearahnya, dia sedang melihat ke arahku. Aku begitu terkesima melihat wajahnya. Matanya tajam melihat kearahku, bola matanya yang coklat tua menambah ketampanan pria ini. Model rambutnya yang cepak ditata sedemikian rupa sehingga begitu apik aku melihatnya. Dagunya menggantung begitu gagah menyanggah bibir tipis yang berwarna merah muda itu.
            “ngapain lw ngeliatin w?! minum tuh teh ntar keburu dingin” katanya ketus
            “kenapa dia yang jadi marah-marah ke w?!” batinku
Aku mengambil gelas teh manisku dan meminumnya hati-hati. Aku tidak mau tersedak hingga kedua kalinya. Sambil meminum teh manis, aku melirik kearahnya.
            “udah gak apa-apa?” tanyanya tapi tetap dengan nada ketus
            “udah gak apa-apa kok, batuknya aja udah berenti” Kataku lembut dan tersenyum kearahnya
            “Oh yaudah” katanya sambil berdiri
Dia menjauh dari bangku yang aku duduki dan berjalan menuju bapak penjual nasi goreng. Ada yang mengganjal perasaanku, aku mengingat-ingat apa yang aku lupakan. Ya ampun aku belum tahu namanya. Aku bangkit lalu berjalan mendekatinya. Setelah berada disampingnya.
            “gak usah bayar.  nasi gorengnya udah w bayarin” katanya sambil berjalan manjauh
Lho aku malah lupa bayar nasi gorengnya, yang aku ingat aku ingin tahu namanya. Aku mengejarnya sambil setengah berlari.
            “tunggu” kataku
Dia memalingkan wajahnya kearahku, menatapku begitu tajam.
            “w belum tau nama lw” kataku
            “gak penting” katanya melanjutkan langkah kaki
            “penting buat w, lw udah nolongin w” kataku memelas
Aku mendului jalannya dan sekarang aku tepat berdiri dihadapannya, aku mengulurkan tanganku berharap dia akan membalasnya.
            “w rara, lw?” tanyaku
            “bayu” katanya singkat tanpa membalas uluran tanganku
Dia menjauh lalu aku membalikkan badanku untuk melihat dia pergi, ku mantapkan langkah kakiku menuju kampus sambil tersenyum tentunya.
^_^
Minggu pagi yang mendung membuat aku malas untuk bangkit dari kasurku yang hangat, aku masih ingin mengingat-ingat kejadian kemarin, kejadian aku dengan bayu. Sungguh kejadian yang tidak bisa aku bisa lupakan, baru kali ini aku memikirkan orang sampai seperti ini.
            “hh apa aku jatuh cinta?! Bayu” batinku
Tiba-tiba ada seseorang yang mengangkat bedcoverku. Udara pagi yang dingin langsung menusuk kulitku. Kubuka mataku, vandha tengah melihat kearahku sambil memegang bedcoverku.
            “van dingin, sini bedcovernya” pintaku sambil meraih bedcoverku yang ditangan vandha
            “ayo bangun rara. Lw kan udah janji mau temenin w. bangun” katanya sambil menarik tanganku
Apa daya?! Aku tak bisa menolak keinginan vandha walaupun aku masih ngantuk. Aku berjanji padanya untuk menemani dia ke forum pers mahasiswa hari ini. Dikamarmandi aku ngedumel sendiri.
            “vandha! Kenapa w harus ikut-ikut coba. Minggukan waktunya w tidur” kataku
Setelah siap semuanya, kami bergegas menuju mobil vandha. Dengan lincahnya dia memutar setir kekanan dan kekiri. Sampai juga aku dan vandha dikampusku, kampus vandha juga maksudnya. Maklum aku mengambil kuliah malam dan vandha kuliah pagi.
            “ra ntar w kenalin ama cowo w.dia tuh cowo paling ganteng disini” katanya bangga
            “iya apa?!” kataku meledek
            “pasti gantengan bayu hehe” batinku
            “tu ra yang pake baju biru, gantengkan?!” katanya saat para anggota pers mulai kelihatan
Aku mencari orang yang dimaksud vandha tapi yang aku lihat satu-satunya orang yang memakai baju berwarna biru hanya orang yang mengusikku, orang yang auranya berbeda, orang yang membuat aku jatuh cinta. BAYU! Bayu pacar vandha.
            “hai semuanya kenalin nih temen w, rara” kata vandha ceria
Sekarang semua mata tertuju kearahku, aku tidak peduli mereka melihat kearahku yang aku pedulikan bayu. Bayu yang ternyata pacar vandha. Pantas saja dia begitu baik kepadaku.
            “ra nih kenalin, ini raka, doni, yang ini bayu” kata vandha sambil menunjuk orang yang dimaksud
Mereka tersenyum kearahku, bayupun ikut tersenyum. Aku tersenyum juga kearah mereka tanpa mau melihat bayu.
“bay temenin vandha belanja keperluan pers yuk” pinta vandha manja sambil merangkul lengan bayu
            “belanja dimana?” Tanya bayu
Aku tak ingin melihat mereka berdua mesra-mesraan. Aku benci bayu. Teganya dia membuat aku jatuh cinta kepadanya. Nyatanya dia pacar temanku sendiri.
            “yaudah ntar abis ini” kata bayu
            “janji ya?!” kata vandha manja
Aku benci berada disituasi seperti ini. Aku ingin cepat-cepat pergi. Aku muak, bayu dan vandha bermesra-mesraan didepanku. Aku melihat mereka tanpa senyuman, sedangkan raka dan doni mengolok-olok mereka. Bayu menatapku, aku memalingkan wajahku.
            “van, w kantin dulu yah, belom sarapan. Laper!” kataku
            “mau ditemenin?” Tanya vandha
Aku menggeleng , aku bejalan menjauh. Bukannya lapar tapi aku tidak ingin melihat bayu bermesra-mesraan dengan vandha. Rasanya aku ingin menangis. Dikantin aku memesan bakso. Setelah bakso ada dihadapan aku, tanpa sadar aku memasukkan 5 sendok sambal.
            “pedes” kataku sambil menuang air ke gelasku
            “panas” kataku setelah minum air
Aku mengibaskan tangan didepan mulutku, mungkin bisa mengurangi rasa pedas dan panas yang bercampur.
            “nih” kata seseorang
Dihadapanku sekarang ada satu botol air mineral dingin, aku nengok untuk mengetahui siapa yang memberikannya kepadaku. Aku palingkan wajahku dari seseorang itu. Aku tak mau menerima pemberian darinya. Aku benci dia. Aku benci bayu.
            “minum” katanya ketus
Aku tak bergeming, air mataku tiba-tiba menetes dan deras membanjiri wajahku. Kucoba menghapusnya dengan tangan tapi tetep air matanya tak mau berhenti. Bayu duduk disampingku, terlihat dia begitu bingung melihatku.
            “lw kenapa ra?” tanyanya bingung
Aku terus menangis, vandha yang melihat aku menangis langsung menghampiriku.
            “rara kenapa bay?” Tanya vandha ke bayu
Bayu menggeleng sambil melihatku, dia begitu cemas.
            “van w mau pulang” kataku terisak
Vandha mengangguk, kami meninggalkan bayu yang masih terlihat cemas dengan keadaanku. Dimobil vandha kembali bertanya keadaanku, aku menjawab kepedasan. Dia tertawa lepas, aku hanya tersenyum. Aku tak mau vandha tahu, kalau aku sedang patah hati.
^_^
Minggu malam yang mendung, sama seperti hatiku. Hatiku saat ini sedang mendung, sakit rasanya. Air mataku tak bisa lagi keluar. Terlalu lelah aku  menangis. Aku bangkit dari kasurku, aku ingin minum. Dehidrasi setelah banyak menangis. Aku melihat vandha tidur, tapi ada yang aneh vandha tidur begitu gelisah. Aku mendekat, ya ampun badan vandha basah oleh keringat. Aku coba menbangunkannya tapi tak berhasil. Aku sentuh keningnya, panas! Aku bingung harus berbuat apa?! Tidak enak membangunkan teman-teman 1 kost ini sudah jam 01.35. aku mengambil handphone vandha. Tepat pukul 02.00 aku dan bayu sampai dirumah sakit. Ya tadi aku menelpon bayu, aku menelpon dia karna dia yang berada dalam pikiranku, hanya bayu. Kami menunggu dibangku tunggu , aku melihat raut wajahnya yang begitu cemas. Aku cemburu dia begitu mengkhawatirkan vandha. Aku tidak rela. Tidak berapa lama dokter keluar, refleks  bayu dan aku berdiri dan menghampiri dokter itu.
            “gimana keadaan vandha dok?” Tanya bayu cemas
            “vandha terlalu lelah, badannya tidak kuat.  Tapi keadaanya sudah mulai membaik. Besok pagi juga sudah boleh pulang, tapi ingat! vandha harus istirahat total selama 2 hari” kata dokter
Syukurlah, aku lega vandha tidak apa-apa. Setelah mengurus administrasi aku dan bayu pergi ke kantin rumah sakit. Aku masih melihat raut cemas diwajah bayu.
            “vandha udah dapet perawatan bay, gak usah terlalu cemas” kataku memulai pembicaraan
            “w udah gak nyemasin vandha” katanya melihat kearahku
Sorot matanya tajam, aku takut jatuh lebih dalam ke cintaku ini. Aku mencoba biasa saja walaupun hatiku dag dig dug.
            “kenapa tadi lw nangis?” katanya
            “kepedesan” kataku refleks, sambil melihat rambut bayu
            “jangan boongin w ra” katanya tegas
            “apa untungnya juga w boongin lw?! Lw bukan siapa-siapa w, w kenal lw aja baru” kataku ketus
            “mata lw gak ngeliat mata w ra, lw boong ma w” kata bayu lembut
            “kenapa bayu bisa tau kalo w gak bisa liat mata orang kalo lagi boong?! Pasti vandha cerita-
              cerita nih. Dasar lemes” batinku
            “sok tau lw! Males aja w ngeliat muka lw” kataku bertambah ketus
Tiba-tiba dia memegang tanganku, aku meleleh. Bayu kumohon jangan membuat aku lebih jatuh cinta kepadamu. Aku lepaskan tanganku secara paksa. Dia melihat lembut kearahku.
            “w tau lw ra, w..  w..  cinta ama lw” kata bayu gelagapan
Aku shock, aku baru kenal bayu kemarin tapi dia sudah bilang cinta padaku. Apa bayu begitu brengsek?! Di pacar vandha. Aku heran tapi aku juga tidak bisa memungkiri kalau aku senang bayu bilang cinta padaku.
            “gila lw bay” kataku
Aku meninggalkan bayu, baru 2 langkah aku menjauh darinya. Dia bangkit dan menghadap kearahku.
“lw inget kejadian 3 tahun lalu?! Waktu lw nolongin anak kecil, dia kecelakaan waktu itu. Lw bawa dia ke rumah sakit. Dia adek w. W liat lw waktu lw tidur jagain dia. Pas paginya w mau nemuin lw, lw udah gak ada. Waktu itu w penasaran banget ama lw, makanya w cari tau semua tentang lw. Waktu w tau lw kuliah ditempat yang sama ama w, w seneng banget. W mulai meratiin lw. Dan w sadar w cinta ama lw” katanya lantang
Teringat aku akan kejadian 3 tahun yang lalu, kejadian aku menolong seorang anak kecil. Aku tidak mengenalnya tapi aku kasihan tidak ada yang menolongnya. Akhirnya aku bawa dia kerumah sakit terdekat. Aku tidak mau bertemu keluarganya, aku takut aku yang disalahkan. Pagi-pagi aku langsung pergi tanpa pamit.
Kubalikkan badanku, aku menatap bayu. bayu menatapku juga. Bayu mendekatiku, matanya menatapku tajam. Aku tak tahu harus berbuat apa. Tangannya meraih tanganku. Tanganku digenggamnya erat. Bayu ku mohon jangan membuat aku lebih jatuh cinta kepadamu. Tanpa terasa air mataku mengalir, dia menghapus air mataku. Sorot matanya lembut melihatku. God ini tidak boleh terjadi, bayu pacar temanku sendiri. Aku melepaskan tangan bayu dari tanganku. Bayu terlihat bingung.
“cukup w bikin 1 kesalahan. W mohon ama lw jangan bikin kesalahan itu makin besar” kataku  terisak
            “kesalahan?! Kesalahan apa?” tanyanya bingung
            “vandha” kataku tegas
            “lw cinta ama dia?” lanjutku terisak
            “w gak cinta ama vandha, kan w udah bilang w cintanya ama lw” katanya kalem
Bayu brengsek!!!!!
            “kalo lw gak cinta ama vandha, trus selama ini apa?!” tanyaku keras
            “w sayang ama vandha” katanya
PLAKK.. tanganku melayang kepipi bayu. air mataku tak henti-hentinya mengalir. Bayu sungguh keterlaluan mempermainkan perasaan aku. Ternyata mencintai bayu memang sebuah kesalahan. Dia menatapku bingung.
            “apa salah w?!” katanya sambil memegang pipinya yang aku tampar
            “salah lw!! Salah lw.. udah bikin w jatuh cinta ama lw” kataku lemah
            “apanya yang salah kalo lw cinta sama w?!” tanyanya sangat lembut
            “Tanya diri lw sendiri dan vandha?!” kataku pergi meninggalkannya
Kali ini bayu tidak mengejarku,dia hanya berdiri terpaku sambil melihat kearahku. Aku ingin bertemu orang tuaku, sungguh aku tak kuat menghadapai masalahku yang satu ini. Masalah cinta pertamaku. cinta yang kandas sebelum bersemi. Cinta yang salah. Mencintai orang yang salah. Keadaan yang salah. Aku tak sanggup.
^_^
            3 tahun kemudian
            “hh” aku menghela nafas
Kali ini terbalik, 3 tahun lalu aku menghela nafas karna bosan dengan rutinitasku. Jadi teringat, 3 tahun lalu aku resign dari kantorku dan akupun pindah kuliah. Aku ingin melupakan seseorang yang aku tidak mau sebut. Tapi sekarang aku rindu Jakarta, aku rindu rutinitasku, yang paling aku rindukan adalah vandha. Gimana kabarnya?! Apa dia sudah sembuh?!. Aku ingin ke Jakarta.
            “akhirnya” kataku setelah sampai di terminal lebak bulus
Aku kembali lagi ke Jakarta, aku ingin menemui vandha. Tapi aku tidak bisa memungkiri aku juga merindukan orang itu, orang yang telah menyakitiku. Aku naik angkutan umum yang menuju rumah kos ku dulu. Aku ingin menemui vandha. Tiba dipintu gerbang rumah kosku, aku melihat vandha dengan seorang pria. Pria itu bukan orang itu. mereka mesra sekali.
            “vandha” teriakku
Vandha melihat kearahku, sekitar 5 detik dia tanpa ekspresi. Vandha menghampiriku sambil menggembungkan pipinya, lalu tersenyum dan langsung memelukku.
            “kemana aja sih neng?” tanyanya
            “pulang kampung, kangen ayah ama ibu” kataku
Aku diajak vandha duduk diteras depan, sedangkan pria itu pergi kedalam setelah vandha memintanya kedalam.
            “kangen w neng ama lw” kata vandha
            “sama w juga kangen ama lw” kataku
            “lagi pergi gak bilang-bilang trus gak ada kabarnya lagi. Waktu w bangun cuma ada bayu doang.  Trus w coba telepon lw gak nyambung, sebel w ama lw” katanya menggembungkan pipi
            “dikampung w kan gak ada sinyal tau” kataku senyum
            “oya w punya utang ama seseorang” kaya vandha serius
Aku mengangkat sebelah alis mataku
“w harus ngejelasin lw sesuatu, 3 taun lalu w boong ama lw. W gak pacaran ama bayu, cinta w  yang bertepuk sebelah tangan, dia cuma anggep w adeknya. Dibilang dia sayang ama w, tapi  enggak pernah cinta ama w. dia cinta ama seseorang. Dan w baru tau orang yang yang dia cinta itu lw. Dan w ngerasa lebih bersalah ternyata lw juga cinta ama bayu. maaf ra” katanya lemah
aku shock, vandha berbohong! Ternyata selama ini aku salah paham. Aku ingin bertemu bayu, aku ingin minta maaf.
            “trus sekarang bayu dimana?” tanyaku
            “w gak tau pasti, tapi yang jelas kayaknya dia lagi ngeliput di ancol deh” kata vandha
            “susul gih, tapi menurut w… enggak jadi deh! Gih cepetan kesana” katanya
Aku bingung, seperti ada yang disembunyikan vandha, tapi apa?! Aku tidak mau memikirkannya. Yang aku pikirkan sekarang adalah minta maaf ke bayu. Mencoba menjalin hubungan yang dulu sempat terputus. Aku ingin memiliki dia. Aku ingin bersamanya. Aku ingin Bayu. Pikiranku dipenuhi bayang-bayang bayu, semua tentang bayu seperti diputar ulang diotakku. Tiba diancol mataku tak berhenti bergerak mencari sosok yang aku rindukan. Mataku berhenti pada sosok laki-laki berbaju coklat yang tengah memotret mentari tenggelam. Badannya lebih tegap dari 3 tahun yang lalu. Dia telihat lebih tampan. Aku berjalan pelan menuju dia. Merasa ada seseorang disampingnya, bayu memalingkan wajahnya kearahku. Terlihat raut wajahnya yang kaget atas kedatanganku.  Tanpa menghiraukanku dia melanjutkan memotret. Aku tertunduk.
            “bayu masih marah sama w” batinku
Aku membalikkan tubuhku menjauh darinya, aku tidak ingin menambah masalah. Ternyata kesalahan itu tidak bisa diperbaiki. Aku benci diriku sendiri. Disaat aku sibuk dengan pikiranku, lenganku ditarik seseorang.
            “mw kemana lw?! Mw ninggalin w lagi?!” katanya ketus
Aku tersenyum lalu menggeleng. Dia tersenyum kearahku, tangannya tak melepaskan tanganku. Aku senang sekali. Dia membawaku ketepi bebatuan. Bayu melepaskan tanganku lalu duduk diatas batu. Aku berdiri memperhatikannya.
            “kenapa pergi gak bilang-bilang?!” katanya melihat laut
            “pengen kabur aja dari lw” kataku tersenyum melihat kearahnya
            “dikira w penjahat” ledeknya tersenyum melihatku
            “w..” kataku
            “w..” lanjutku
            “mm.. w..  mau memperbaiki hubungan kita yang dulu bay” kataku memberanikan diri
Bayu menatapku tajam, kemudian dia bangkit menghampiriku. Wajahnya sendu, aku tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya sekarang.
            “lw terlambat ra” katanya duduk dipasir sambil melihat matahari tebenam
            “w mau nikah” katanya sendu
Bayu bilang dia akan menikah. Hancur harapanku yang tadi sempat muncul. Kali ini cintaku benar-benar kandas. Cintaku yang belum bersemi ini akan mati selama-lamanya. Aku menyesali semua kejadian yang telah terjadi. Aku tertunduk, air mataku mengalir kembali. Padahal aku berjanji tidak akan pernah menangis lagi. Tapi kali ini hatiku sangat sakit. Tak terbayangkan cinta pertamaku akan menikah dengan orang lain. Belum sempat aku merasakan memilikinya tapi kini ia akan menikah. Aku tak kuat, sakit rasanya haitiku. Aku ingin memilikinya sehari saja, aku ingin memeluknya sekali saja, aku ingin menciumnya sekali saja, aku ingin bermanja-manja padanya sekali saja. Aku sangat membenci diriku. Tuhan aku kehilangan bayu.
            “cengeng! Apa-apa nangis. Lw harus bisa hadepin keadaan ini” katanya ketus melihatku
            “tapi” kataku terisak
            “ tapi apa?!” katanya memegang tanganku
            “w mau nikah” ulangnya dengan raut sendu membuat aku semakin tersiksa
            “w mau nikah ama lw” katanya tersenyum
Bayu jahat!!! Dia mempermainkan aku, tapi aku bahagia aku bisa memiliki dia selamanya. Aku memelukknya, bayupun membalas pelukkanku. SROOOTT… Bayu melihatku.
            “jorok” katanya ketus
            “aaah ingusnya pake turun lagi!! Gak tau suasananya lagi romantis apa?!” batinku
Cepat-cepat aku menghapus ingus dari hidungku.
            “wah ngeces lagi tuh” ledeknya sambil tertawa
Aku memukul bahunya. Aku tersenyum malu.
            “makanya kalo mau nangis bawa tissue biar gak bleber diidung” ledeknya lagi
            “gak usah dibahas kenapa?!” kataku cemberut
Tiba-tiba dia memelukku, hangat sekali tubuhnya. Nyaman sekali berada dalam dekapannya.
            “gak peduli lw ingusan trus ingus lw bleber.  Yang penting w mau nikah ama lw” katanya masih
              memelukku
             “masih diungkit aja sih. Ngerayu apa ngeledekin w sih” batinku
Aku tersenyum. Aku tidak akan pernah melepaskan orang yang sangat berharga dalam hidupku. Cukup sekali aku berbuat kesalahan dan aku tidak mau mengulanginya lagi.
-The End-

read more...

feeling something…

w tuh aneh banget sih.. cepet banget moodnya berubah.. kadang seneng kadang sedihhh banget.. kayak sekarang! w gak tau kenapa w meratapi hidup w. padahal gak ada yang salah ama hidup w, semua itu anugerah. tapi apa w bersembunyi dari semua itu? yap apa w bersembunyi dari semua masalah-masalah w dan akhirnya w gak tau masalah w sebenernya apa? karna emang udah kelamaan w sembunyiin dan dia sekarang pengen keluar tapi gak tau mau kemana jadi keganjel. rasanya tuh gak enak banget. pengen w hapus semua maslah-masalah w. tapi w juga sendiri gak tau apa masalah yang pengen w apus.  suck for my life
read more...

gozzzzyp bau…

ehem..ehem…
tes..tes..
uhuk..uhuk!!!
wah kyknya gw da gejala bengek neh…
ada gosip baru lho!!!!
ternyata..eh ternyata…berjudi itu haram….(eh salah jd nyanyi dangdut)
ternyata diantara kita b8 da yg pny SECRET ADMIRER neh…
vaw..vaw.
mau tau g sapa yg dikagumi diantara kta b8????
JJJJJAAAAA
WWWAAAAA
BANNYYYYAAA!!!
ADDDDDD
DAAAAALAHHHHH (lebay gaya fitri tropica getho…)
yg pake krudung diantara kta b8…
tau khan?
gw sich sebagai temen cm mau ngasih saran ja…
ati2 klo pacaran jangan kelamaan, nti dipriwitin ma dikasih kartu merah…
hua..hua…
wkkwkkwkk…!
read more...

Pernyataan yeLLowSunshine yg sbenernya!!

Aaaaaaaaakkkhhhh!!!
critanya lebay!!!
sebenernya g kya gitu!!!echa ja tu yg lebayyyy!!!
yg ngusulin buat lepas spatu kan echa!!lagian jg br ja kita ber2(gw &echa)lepas sepatu,baru jalan sekitar 2 meter,eh…kita pake lg tu spatu..coz byk org gitu..gila ja!!malu lah gw..
trus klo imby itu udah pernah ke ragunan kaleeeeee!!!!!
kalo primata mank imby belom pernah…
tu crita yg sbenernya….
read more...

the first trip to “amazing place”

jadi gini, kamis kmaren tgl 9 okt,,,, step n imby ngajakin w  (echa)  k suatu tempat, w pikir kita bakal k mall or jalan2 gt, tw ga kt kmna????????“RAGUNAN”Gokil kan? w shock bgt, tp mrk paksa w ikut, coz mrk blg klo mrk takut nyasar coz blm pernah k ragunan…. oh my goooooosssshhhh…… can you imagine that??? ok, d’posisi itu w ngrasa jd tour guide org norak gt.
pas nyampe d’sana, kita langsung bli tiket, biz itu kan step jalan duluan, masa pintu masuk na aja, dy bingung,, w menahan malu…. trus kita liat2 binatang, tw ga? masa imby suka bgt ma kodomo, katana matana tu lutchu, ga bgt dc… pas kt ngliat bruang, yang tadina tu bear lg bt, pas liat step tiba2 tu bear ngikutin, d’kira sahabatna kalie…. jadi pas step di pagarna lagi jalan ke sblah kiri, dy ngikut jalan ke kiri jg n klo step jalan ke sblah kanan, dy jg ngkut ke sblah kanan! keren kan? beruang itu udah ga bete lg!
then… ga lama qta masuk ke primata! pas di dalemnya, ternyata mreka lebih norak lagi! n imby sgt terobsesi pas ngliat gorila yg da di sana. ga tau deh terobsesi apaan! hanya mereka berdua lah yg tahu… terus… qta msuk ke trowongannya deh,, pas di dalem trowongan tiba2 step teriak. dy blg dy tadi liat setan di pojokan. pas w n imby liat, ternyata itu cuma cowok yang kbtulan pake baju item lagi duduk di tempat gelap. stelah step triak n hampir membuat orang2 di sekitar ngliatin, cowok juga ngliatin ke arah qta! sumpe, w malu bgt ! n masih ditrowongan, qta kan nglewatin lantai kaca… terus step n imby lompat sambil teriak gt! mereka percaya dibawah nya ada ular sancha yang gede bgt! ga tau deh kenapa mreka ampe kpikiran kaya gitu. w sih stay cool aja mereka kaya gitu. biarlah….
nah, akhirnya qta bertiga keluar dari trowongan deh… terus kakinya step kesakitan coz sendal kuning ngejrengnya itu sempit! so, dia nyeker sambil nenteng sendalnya itu, sangat memalukan sih sbenarnya… selain itu mereka poto2 ama patung monyet gitu deh! sumpe, pas gw motoin mereka berdua di samping patung tsb, entah knp terlihat seperti pasangan serasi yang sudah lama tidak bertemu… setelah selesai moto2 dgn family mereka, kita keluar n makan deh then… we go home deh… tapi sebelum qta bener2 plg, imby masih ribut nanya2 dimana pintu keluarnya. padahal kan da w, dy kan ga’ perlu cemas gt kale… itulah story memilukan yang kualami bersama mereka… kira2 klo w diajak kesana lg, w mau ga ya…??
read more...

Kecewa tuh Rasanya Lemes yaa..

Hari itu,,
hari paling mengecewakan,,
orang yang mia suka hanya menganggap mia hanya sekedar fansnya,,
padahal mia pengen banget bilang ke dia
“mia tuh lebih dari sekedar fans lw, mia tuh suka ma lw“
hari itu hari selasa, 23 september 2008
hari dimana sekolah mia ngadain halalbihalal,,
sebenernya dalam hati mia tuh, hari itu hari yang mia tunggu”
soalnya dulu waktu mo puasa juga halalbihalal tapi dia gak ikut,,
cause,, dia kut ldk,, itu juga mia kecewa tapi gak sekecewa hari itu,,
dia sama sekali gak ngaggep mia sebagai orang yang menyukai dia,,
banyak banget temen mia yang sebel + benci ma dia,,
karena kelakuannya dia yang sok kepedean,,
mia gak benci ma dia tapi mia cuma kecewa,,
untuk saat ini mungkin mia gak bisa muna klo mia gak mo jadi sesuatu yang lebih,,
tapi kenyataannya mia sama dia, kenalan ja bukan, palagi jadi sesuatu yang lebih,,
mungkin mia gak bisa jadi sesuatu yang lebih,
tapi mia hanya pengen jadi temennya dia,, hanya temen gak lebih,,
jadi mia bisa senyum klo ngeliat dia,,
read more...

Imby_yang lagi patah hati

Hy,,,,
W mw crita niee…!!!
W sedih bgt ketika siDia bilang dia punya cwe….hiks2x…
sakit w….!!!!
Tp dgn begini w bisa sadar klo dy gak milih w…!!!!tp,,,,,,,
Ya ampun………….dy jg bkin ngebingungin……………gaya2na dy tp gak kyk org yg lagi jatuh cinta……!!
Kyk org yg lagi ngehindar dr cwena!!!!
mungkin gak sihh,,,,klo dy pny cwe,,,dy ga maw jemput tu cwe coz jrkna jauh??????mungkin ga????
NB:Lw smwa(my friends) dah pd taw kan???pliiiis nm orgna jgn lw pd sbutin disini yaaaa!!!!
read more...
 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Scrapping elementos: Deliciouscraps©